J.A ARCHITECT

JA BARU Kali

2018 MEDAN - SUMUT

Produk Jasa Desain dan Perencanaan untuk kawasan dan rumah tinggal

Rumah

Interior

Bangunan

Komersil

Info Harga

Cara Kerja

Paket Khusus

Cek Promo

FAQ

Artikel

Terms

Karir

Youtube

Pintrest

FB

Twitter

KENTENTUAN LAYANAN ARSITEKTUR

Ketentuan layanan arsitektur adalah perjanjian atau aturan yang mengatur hubungan antara arsitek dan klien mereka dalam suatu proyek arsitektur. Ketentuan ini mencakup berbagai hal, termasuk ruang lingkup proyek, jadwal, biaya, tanggung jawab, hak dan kewajiban kedua belah pihak, serta prosedur penyelesaian perselisihan. Berikut adalah beberapa komponen umum dari ketentuan layanan arsitektur:

  1. Ruang Lingkup Proyek: Menjelaskan secara rinci pekerjaan yang akan dilakukan oleh arsitek, termasuk desain, perencanaan, pengawasan konstruksi, dan layanan lain yang mungkin diperlukan.

  2. Biaya dan Pembayaran: Menetapkan biaya jasa arsitek, struktur pembayaran, dan batasan atas biaya tambahan yang mungkin timbul selama proyek.

  3. Jadwal Proyek: Menyebutkan tenggat waktu yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak, termasuk tahapan desain, persetujuan desain, dan penyelesaian konstruksi.

  4. Tanggung Jawab: Menjelaskan tanggung jawab masing-masing pihak dalam hal keamanan, perizinan, asuransi, serta pemenuhan standar dan peraturan yang berlaku.

  5. Hak Kekayaan Intelektual: Menetapkan hak cipta atas desain arsitektur serta penggunaan dan distribusi dokumen desain.

  6. Perubahan Ruang Lingkup: Mendefinisikan prosedur untuk mengelola perubahan ruang lingkup proyek, termasuk persetujuan dan biaya tambahan yang terkait.

  7. Pemutusan Kontrak: Menetapkan kondisi di mana kontrak dapat dibatalkan oleh salah satu pihak dan prosedur yang harus diikuti jika hal tersebut terjadi.

  8. Penyelesaian Perselisihan: Menyebutkan cara penyelesaian perselisihan antara arsitek dan klien, biasanya melalui negosiasi, mediasi, atau arbitrase.

  9. Hukum yang Berlaku: Menentukan yurisdiksi dan hukum yang berlaku dalam interpretasi dan pelaksanaan kontrak.

Ketentuan layanan arsitektur ini bertujuan untuk melindungi kepentingan kedua belah pihak, menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk proyek, dan meminimalkan risiko konflik atau ketidaksepakatan selama pelaksanaan proyek arsitektur.

KETENTUAN LAYANAN JASA DESAIN

Ketentuan layanan desain adalah perjanjian atau aturan yang mengatur hubungan antara desainer dan klien mereka dalam suatu proyek desain. Berikut adalah beberapa komponen umum dari ketentuan layanan desain:

  1. Ruang Lingkup Desain: Menjelaskan secara rinci pekerjaan yang akan dilakukan oleh desainer, termasuk jenis desain yang akan disediakan (misalnya, desain grafis, desain produk, desain interior), jumlah revisi yang disertakan, dan hasil akhir yang diharapkan.

  2. Biaya dan Pembayaran: Menetapkan biaya jasa desain, struktur pembayaran (misalnya, pembayaran sebelumnya, pembayaran bertahap), dan batasan atas biaya tambahan yang mungkin timbul selama proyek.

  3. Jadwal Proyek: Menyebutkan tenggat waktu yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak, termasuk jadwal penyelesaian desain dan pengiriman hasil akhir.

  4. Tanggung Jawab: Menjelaskan tanggung jawab masing-masing pihak dalam hal keamanan data, hak cipta, dan pemenuhan standar etika dan profesionalisme dalam industri desain.

  5. Hak Kekayaan Intelektual: Menetapkan hak cipta atas desain yang dihasilkan, serta penggunaan dan distribusi desain tersebut oleh klien.

  6. Perubahan Ruang Lingkup: Mendefinisikan prosedur untuk mengelola perubahan ruang lingkup proyek, termasuk persetujuan dan biaya tambahan yang terkait.

  7. Pemutusan Kontrak: Menetapkan kondisi di mana kontrak dapat dibatalkan oleh salah satu pihak dan prosedur yang harus diikuti jika hal tersebut terjadi.

  8. Kepatuhan Terhadap Standar: Menyebutkan kewajiban desainer untuk mematuhi standar etika dan profesionalisme yang berlaku dalam industri desain, serta peraturan dan persyaratan hukum terkait.

  9. Penyelesaian Perselisihan: Menyebutkan cara penyelesaian perselisihan antara desainer dan klien, biasanya melalui negosiasi, mediasi, atau arbitrase.

  10. Hukum yang Berlaku: Menentukan yurisdiksi dan hukum yang berlaku dalam interpretasi dan pelaksanaan kontrak.

Ketentuan layanan desain ini bertujuan untuk melindungi kepentingan kedua belah pihak, menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk proyek desain, dan meminimalkan risiko konflik atau ketidaksepakatan selama pelaksanaan proyek.

KETENTUAN PRIHAL DEADLINE PROJECT

Ketentuan deadline pekerjaan arsitektur adalah bagian penting dari kontrak atau perjanjian antara arsitek dan klien mereka. Ini mengatur jadwal yang harus diikuti selama berbagai tahap proyek arsitektur. Berikut adalah beberapa komponen yang biasanya termasuk dalam ketentuan deadline pekerjaan arsitektur:

  1. Jadwal Tahapan Proyek: Menentukan tanggal batas waktu untuk setiap tahapan proyek, mulai dari perencanaan awal hingga penyelesaian konstruksi. Tahapan tersebut mungkin mencakup penelitian awal, desain konseptual, desain detail, persetujuan desain, persiapan konstruksi, dan penyelesaian.

  2. Tanggal Penyelesaian Keseluruhan: Menyepakati tanggal akhir di mana proyek arsitektur harus selesai sepenuhnya. Ini termasuk penyelesaian desain, pengadaan izin, awal konstruksi, dan penyelesaian pembangunan.

  3. Jadwal Pemeriksaan dan Persetujuan: Menyepakati tanggal batas waktu untuk pemeriksaan dan persetujuan oleh klien atas tahapan-tahapan tertentu dalam proses desain dan konstruksi.

  4. Pembatasan Perubahan: Memuat klausul yang mengatur perubahan ruang lingkup proyek dan pengaruhnya terhadap jadwal. Ini bisa termasuk prosedur untuk mengajukan perubahan, evaluasi dampaknya terhadap jadwal, dan persetujuan dari kedua belah pihak.

  5. Ketentuan Percepatan: Mungkin termasuk klausul yang memungkinkan percepatan jadwal dalam situasi tertentu, misalnya jika proyek mengalami keterlambatan yang tidak terduga atau jika diperlukan untuk alasan bisnis atau konstruksi.

  6. Dampak Keterlambatan: Menyertakan klausul tentang konsekuensi keterlambatan, baik dari perspektif arsitek maupun klien. Ini bisa termasuk denda keterlambatan atau pembayaran tambahan untuk memperpanjang waktu.

  7. Penjadwalan Ulang: Menyertakan prosedur untuk penjadwalan ulang jika ada perubahan signifikan dalam proyek atau jika keterlambatan tidak dapat dihindari.

  8. Ketidakpastian dan Keterlambatan yang Tidak Terduga: Mungkin termasuk ketentuan yang mengakui bahwa beberapa keterlambatan mungkin terjadi karena alasan di luar kendali arsitek atau klien, seperti cuaca buruk, masalah konstruksi, atau perizinan yang tertunda.

  9. Pemutusan Kontrak: Menyebutkan kondisi di mana kontrak dapat dibatalkan oleh salah satu pihak jika ada kegagalan untuk mematuhi jadwal atau ketentuan lainnya.

Ketentuan deadline pekerjaan arsitektur dirancang untuk memberikan kerangka kerja yang jelas dan realistis untuk pelaksanaan proyek, serta mengatur ekspektasi antara arsitek dan klien mengenai jadwal yang harus diikuti.

KETENTUAN PENGUNJUNG WEBSITE

Ketentuan pengunjung website, sering disebut sebagai “Syarat dan Ketentuan” (Terms of Service/TOS) atau “Kebijakan Penggunaan” (Terms of Use), adalah dokumen hukum yang mengatur hubungan antara pemilik atau operator situs web dengan pengguna atau pengunjungnya. Ini menetapkan aturan dan kewajiban yang harus diikuti oleh pengguna saat mengakses dan menggunakan situs web tersebut. Berikut adalah beberapa komponen umum dalam ketentuan pengunjung website:

  1. Persetujuan Pengguna: Menyatakan bahwa pengguna setuju untuk tunduk pada syarat dan ketentuan situs web saat mereka mengakses atau menggunakan layanannya.

  2. Ketentuan Penggunaan: Menjelaskan bagaimana pengguna diizinkan untuk menggunakan situs web, termasuk larangan terhadap tindakan-tindakan yang melanggar hukum atau merugikan situs atau pihak lain.

  3. Kebijakan Privasi: Merinci bagaimana data pribadi pengguna dikumpulkan, digunakan, dan dilindungi oleh situs web. Ini mencakup informasi tentang cookie, pelacak, dan teknologi pelacakan lainnya yang mungkin digunakan.

  4. Hak Kekayaan Intelektual: Menetapkan hak cipta dan kepemilikan atas konten yang dipublikasikan di situs web, serta batasan-batasan terhadap penggunaan ulang atau distribusi konten tersebut oleh pengguna.

  5. Batasan Tanggung Jawab: Memperjelas tanggung jawab hukum situs web atas konten yang diterbitkan dan tindakan pengguna, serta menetapkan batasan terhadap tanggung jawab hukum situs web.

  6. Tautan ke Situs Web Pihak Ketiga: Menyatakan bahwa situs web tidak bertanggung jawab atas konten atau kebijakan privasi situs web pihak ketiga yang dapat diakses melalui tautan di situs tersebut.

  7. Perubahan Syarat dan Ketentuan: Menyatakan bahwa pemilik atau operator situs web berhak untuk mengubah syarat dan ketentuan kapan pun diperlukan, dan bagaimana pengguna akan diberitahu tentang perubahan tersebut.

  8. Hukum yang Berlaku dan Yurisdiksi: Menentukan yurisdiksi hukum yang berlaku dalam penafsiran dan penegakan syarat dan ketentuan, serta tempat pengadilan yang akan menyelesaikan perselisihan yang timbul.

  9. Kontak: Menyediakan informasi kontak bagi pengguna yang ingin mengajukan pertanyaan atau memberikan umpan balik kepada pemilik atau operator situs web.

Ketentuan pengunjung website ini bertujuan untuk melindungi kepentingan pemilik situs web, memberikan pedoman yang jelas bagi pengguna, dan meminimalkan risiko konflik atau ketidaksepakatan antara kedua belah pihak. Penting untuk dicatat bahwa ketentuan ini sering kali disajikan dalam bentuk yang mudah diakses dan dipahami oleh pengguna, sering kali dalam format teks yang jelas dan singkat.

Shopping Basket